Kamis, 28 April 2011

Rokok sebagai Mata Pencaharian


Melihat warning pemerintah dibalik bungkus rokok dengan slogan nya yang berbunyi  “ Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin “ rasanya mengerikan sekali betapa dengan sebatang rokok bisa membuat seseorang jadi penghuni rumah sakit. Ingin sekali kita mengumpulkan seluruh lapisan masyarakat untuk berdemo agar pemerintah menghimbau kepada para pengusaha Rokok segera menutup Pabrik Rokok. Tapi , apakah ini solusi nya yang bijak? Manakala sangat kita ketahui betapa banyak orang yang bertahan hidup, menjadikan sebagai sumber penghasilan mereka. Dari sinilah mereka menggantungkan hidup untuk kelangsungan hidup. Jumlah mereka berkisar ribuan karyawan dan puluhan ribu buruh pabrik rokok. Terus siapa yang mau bertanggung jawab dan hendak kemana puluhan ribu karyawan ini di alihkan pekerjaan mereka?
Ini menjadi persoalan keberlangsungan hidup banyak jiwa. Bukan hanya saja urusan perut, di tengah kondisi perekonomian kita saat ini, dimana mencari pekerjaan sangat sulit. Rasanya ironis sekali kalau kita memberhentikan aktivitas mereka dimana sebagai ladang mata pencaharian mereka selama ini.
Sebut saja sebuah perusahaan rokok yang sangat besar bahkan mereka sudah memiliki saham di jajaran lantai bursa. Yaitu Gudang Garam yang berlokasi di daerah Kediri Jawa Timur, PT. Gudang Garam Tbk. merupakan salah satu produsen rokok kretek terkemuka yang menguasai pangsa pasar terbesar di Indonesia, memproduksi lebih dari 70 miliar batang rokok pada tahun 2001 dan dikenal sebagai produsen rokok kretek yang bermutu tinggi.Dilihat dari asset yang dimiliki, nilai penjualan, pembayaran pita cukai dan pajak kepada Pemerintah Indonesia serta jumlah karyawan, PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan terbesar dalam industri rokok kretek di Indonesia. PT Gudang Garam Tbk telah mencatatkan sebagian saham-sahamnya di lantai bursa.
Salah satu pemilik dari perusahaan ini yang pertama adalah Suryowono Wonowidjojo yang sekarang sudah almarhum, meninggal di rumah sakit Singapore. Saat kepemimpinan beliau, memaintenance perusahaan nya dengan tekun dan gigih serta kerja keras. Beliau membangun hubungan yang baik dengan seluruh para karyawan nya. Sehingga dapat terciptanya suasana kerja yang hangat dan kekeluargaan. Beliau memberikan begitu banyak fasilitas dan tunjangan untuk seluruh karyawan nya. Bahkan beliau mengeluarkan beasiswa untuk anak-anak karyawan nya yang berprestasi. Begitu cara beliau memperhatikan kesejahteraan para karyawan nya. Sebagai wujud dari bentuk dedikasi dan loyalitas dari para karyawan yang mengabdikan diri mereka pada perusahaan Gudang Garam tersebut.
Dari sinilah kita dapat ketahui betapa mereka (para buruh dan karyawan) sangat menggantungkan hidup mereka. Karena dari sinilah mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka, membangun rumah, membeli sepeda motor (dari yang sebelumnya mereka hanya menaiki sepeda ontel) sebagai alat transportasi mereka dari rumah menuju pabrik. Mereka pun mendapatkan fasilitas dan tunjangan lain, seperti Asuransi kesehatan dan diberikan pensiun untuk masa tua mereka.
Pada kenyataannya, bahwa Pabrik Rokok memang benar-benar ladang dimana bisa menghidupi ribuan para pekerja. Mungkin tidak semua fasilitas dan tunjangan-tunjangan diberikan sama kepada semua perusahaan rokok diluar dari Gudang Garam. Tergantung dari kebijakan management dari perusahaan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar